• FORWOT-IMOTY 2008 melibatkan 40 Juri Suara dan 17 Juri Penentu yang seluruhnya merupakan wartawan bidang pemberitaan otomotif dari berbagai media cetak dan elektronik nasional.
Jakarta, 12 Desember 2008 - Didukung merek pelumas TOP 1, Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) mengumumkan Yamaha V-IXION sebagai penyandang mahkota Indonesia Motorcycle of the Year 2008 (FORWOT-IMOTY) . Sepeda motor produksi PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia ini keluar sebagai pemenang setelah mengumpulkan total poin tertinggi hasil penilaian 17 Juri Penentu FORWOT-IMOTY 2008.
Kemenangan Yamaha V-IXION sekaligus memupus harapan enam sepeda motor finalis terbaik lainnya, yaitu Bajaj Pulsar 200 DTS-i, Honda Beat, Honda Supra X125 PGM-FI, Honda Vario, Kawasaki Ninja 250 R, dan Suzuki Satria F150.
Ketujuh finalis ini sebelumnya dipilih oleh 40 Juri Suara (Voters) dari 70 model sepeda motor yang sedang dijual di Tanah Air. Adapun seluruh Juri Suara merupakan wartawan bidang pemberitaan otomotif dari berbagai media cetak dan elektronik nasional.
Yamaha V-IXION dinyatakan berhak menyandang gelar bergengsi dan satu-satunya itu setelah 17 Juri Penentu—terdiri dari wartawan bidang pemberitaan otomotif dari berbagai media cetak dan elektronik nasional—memberikan total nilai 114 poin. Sementara Kawasaki Ninja 250 R yang meraih total nilai 75 poin duduk diperingkat kedua. Posisi ini dibuntuti Honda Supra X125 PGM-FI yang mengantongi 74 poin.
“Banyak kriteria yang harus kami pertimbangkan sebelum memberi nilai untuk setiap finalis. Salah satu yang wajib kami pikirkan adalah nilai dan fungsi sebuah sepeda motor,” kata Nugroho Adhi, Ketua Presidium Dewan Juri FORWOT-IMOTY 2008 usai pengumuman pemenang di Jakarta Motorcycle Show 2008, Jumat (12/12).
“Ketujuh finalis adalah produk-produk terbaik yang mewakili setiap model dan harga. Semua memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Namun pada akhirnya total poin tertinggi diterima Yamaha V-IXION,” lanjutnya.
Adhi mengatakan bahwa format penentuan FORWOT-IMOTY 2008 berbeda dengan metode penilaian yang dilakukan pada 2006. Untuk penilaian tahun ini Adhi menambahkan FORWOT mengaplikasi sistem formulasi dari Eropa dan Jepang untuk kegiatan serupa.
Sementara itu, sebagian besar Juri Penentu mengakui Yamaha V-IXION pantas menjadi juara. Dalam pernyataan tertulis, para juri menilai, Yamaha V-IXION menjadi gambaran bagaimana performa kendaraan tidak diidentik dengan kapasitas mesin yang besar dan boros bahan bakar.
Yamaha V-IXION yang diakui Juri Penentu memiliki nilai dan fungsi berimbang juga dinyatakan telah memupus keraguan konsumen di Tanah Air akan efektifitas serta efisiensi teknologi fuel injection pada sebuah sepeda motor.
“Saya berharap apa yang kami lakukan ini bisa menjadi gambaran bagi konsumen sepeda motor Tanah Air dalam menentukan pilihan terbaik,” ujar Eri Haryoko, Ketua Umum FORWOT.
“Pemilihan oleh wartawan di bawah paguyuban FORWOT sangat independen dan transparan. Kami tidak memiliki kepentingan komersial atas kegiatan ini, baik bagi paguyuban maupun media masing-masing. Sejauh ini hanya FORWOT yang secara tegas memperlihatkan nilai hasil penjurian kepada publik,” tambahnya.
Dukungan merek pelumas TOP 1 dalam FORWOT-IMOTY 2008 ini juga merupakan salah satu wujud independensi FORWOT dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “TOP 1 kami pilih tak semata-mata karena produknya berkualitas, juga karena kesamaan visi TOP 1 dengan FORWOT yang selalu berkomitmen memberikan hal-hal terbaik bagi konsumen nasional,” kata Eri Haryoko.
Ketujuh belas wartawan yang menjadi Juri Penentu FORWOT-IMOTY 2008 adalah Nugroho Adhi (Koran Tempo), Kusnadi Chahyono (AUTOCAR), Gatot Irawan (Sinar Harapan), Anton Suhartono (okezone.com) , Amir Hamzah (Bikersmag), Aloysius Sunu (Warta Kota), Alfons Suhadi (Kedaulatan Rakyat), Syubhan Akib (detik.com), Ahmad Muhibbuddin (Bisnis Indonesia), Irwan Siswanto (Berita Kota), Bambang Suharnomo (Pos Kota), Atho Al Rahman (Indo Pos), Syahruddin E (Republika), Rully A. Mangapul (Ascomaxx), Wahyu Atmaji (Suara Merdeka), Donny Apriliananda (Seputar Indonesia), dan Dikdo Maruto (Pikiran Rakyat).
Kemenangan yang diberikan kepada PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia tahun ini sekaligus melanjutkan prestasi serupa yang diperoleh Yamaha Jupiter MX pada 2006.
PROSES PENILAIAN
Seperti diberitakan sebelumnya, ketujuh finalis FORWOT-IMOTY 2008 merupakan hasil pilihan 40 Juri Suara yang seluruhnya merupakan wartawan bidang pemberitaan otomotif dari berbagai media nasional. Dalam proses pemilihan tujuh finalis setiap Juri Suara memiliki kesempatan maksimum memilih 10 nominator terbaik.
Meski begitu, pilihan mereka dibatasi pada total 70 kendaraan roda dua yang sedang dijual ATPM anggota AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) dan Non-AISI. Adapun merek sepeda motor yang mengikuti proses nominasi ini adalah Bajaj, Honda, Kawasaki, Kymco, Kanzen, Minerva, Suzuki, TVS, dan Yamaha.
Ketujuh finalis sepeda motor terbaik tersebut selanjutnya dinilai 17 Juri Penentu untuk memperebutkan satu gelar bergengsi FORWOT-IMOTY 2008. Pada tahapan penilaian ini setiap Juri Penentu memiliki nilai 25 poin, di mana 10 poin wajib diberikan bagi satu sepeda motor—yang terbaik menurut masing-masing juri—dan 15 poin sisa secara variabel bebas diberikan untuk empat sepeda motor lain.
Dalam penilaian yang dilaksanakan Selasa (9/12) di Jakarta, sebanyak tujuh Juri Penentu tercatat memberi nilai maksimal 10 poin bagi Yamaha V-IXION. Sedangkan sepuluh Juri Penentu lainnya hanya memberikan nilai bervariasi antara 1 sampai 9 poin. Dengan kata lain, Yamaha V-IXION menjadi satu-satunya finalis yang diberkahi nilai oleh 17 Juri Penentu.
Kawasaki Ninja 250 R sendiri hanya mendapat nilai maksimal 10 poin dari dua Juri Penentu, sementara seorang Juri Penentu menyatakan abstain poin (tidak memberi poin). Sebenarnya, Honda Supra X125 PGM-FI lebih beruntung karena mampu meraih nilai maksimal 10 poin dari tiga Juri Penentu. Sayangnya, tiga Juri Penentu abstain memberi poin untuk produk andalan PT Astra Honda Motor ini.
Sementara itu, secara keseluruhan hanya Honda Vario dan Suzuki Satria F150 yang tidak menerima nilai maksimal 10 poin dari seluruh Juri Penentu. Honda Vario juga menjadi produk yang paling banyak menerima abstain poin (11 Juri Penentu).
Sedangkan Bajaj Pulsar DTS-I 200 yang menjadi satu-satunya wakil Non-AISI meraih tempat keempat setelah secara rata-rata hanya mendapat 4,35 poin dari 14 Juri Penentu.. ***
PENDAPAT 17 JURI PENENTU
Nugroho Adhi (Harian Koran Tempo)
Kawasaki Ninja 250 R menegaskan diri sebagai sportbike ringan sejati. Produksi global ini pantas dipercaya konsumen dunia, karena ternyata Ninja 250 R juga serasi dengan kondisi dan kebutuhan konsumen kendaraan roda empat nasional yang kini beralih ke sepeda motor.
Kusnadi Chahyono (Majalah AUTOCAR)
Honda Supra X125 PGM-FI adalah sepeda motor commuter dengan mesin praktis yang telah mengaplikasi teknologi PGM-FI. Sistem canggih ini membuat Honda Supra X125 PGM-FI tetap ekonomis, emisi rendah, dan memberikan performa yang ideal.
Gatot Irawan (Harian Sinar Harapan)
Kawasaki Ninja 250 R muncul sebagai motor sport dengan desain menarik. Ninja 250 R juga memberi kesempatan luas kepada konsumen nasional yang selama ini sulit menemukan motor sport berdesain total dengan harga yang realistis.
Anton Suhartono (Situs Internet okezone.com)
Honda Beat mewujudkan mimpi sebagian besar masyarakat Indonesia yang membutuhkan kendaraan roda dua berharga ekonomis dengan biaya operasional yang efisien.
Amir Hamzah (Majalah Bikersmag)
Yamaha V-IXION wajar disukai konsumen kendaraan roda dua nasional. Sepeda motor ini tampil dengan komposisi bodi sporty dan rangka Deltabox yang fenomenal di kelasnya. Ternyata dengan kapasitas mesin yang efisien, dibarengi teknologi fuel injection, Yamaha V-IXION memiliki performa yang baik dan lebih hemat bahan bakar.
Aloysius Sunu (Harian Warta Kota)
Honda Supra X125 PGM-FI memberikan konsumen sepeda motor nasional dengan teknologi terbaru di kelas bebek. Teknologi pada Honda Supra ini akan memicu produsen lain mengarah pada pengembangan sepeda motor yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Rully Adam Mangapul (Majalah Asomaxx)
Honda Beat mewakili kebutuhan pada kendaraan yang ringkas dan gesit di kepadatan lalu lintas kota. Desainnya tak lagi condong ke wujud bebek, seperti halnya para kompetitor lain yang lebih pas disebut bebek matic. Beat sendiri mengarah ke gaya skuter sport asal Italia yang penampilannya mirip Aprilia SR dan Gilera Runner. Dan terpenting, banderol paling murah di kelasnya.
Alfons Suhadi (Harian Kedaulatan Rakyat)
Yamaha V-IXION merupakan gambaran sepeda motor masa depan di hari ini. Produk motor sport ini bisa membuktikan keandalan teknologi fuel injection.
Bambang Suharmono (Harian Pos Kota)
Yamaha V-Ixion. Inilah sepeda motor sport pertama di Tanah Air yang mengaplikasikan teknologi injeksi. Ditunjang model yang sporty dan desain stylish, plus harga terjangkau menjadikan Vixion dapat leluasa bermain di segmen yang luas.
Atho Al Rahman (Harian Indo Pos)
Di kelas sport, Yamaha V-Ixion, adalah sepeda motor pertama yang menggunakan teknologi injection. Menilik kapasitas mesin 150 cc, serta sosoknya yang menarik, motor ini memang menyasar konsumen muda usia yang mendambakan teknologi dan desain terkini.
Syahruddin E (Harian Republika)
Honda Supra X125 PGMFI merupakan pelopor teknologi injeksi di Indonesia. Teknologi itu membuat kadar emisi gas buang lebih ramah lingkungan. Disamping itu, sistem injeksi akan membuat campuran bahan bakar lebih ideal dan irit bahan bakar.
Wahyu Atmaji (Harian Suara Merdeka)
Desain serta model Yamaha V-Ixion terhitung futuristik. Tenaga yang dihasilkan dari dapur pacu 150 cc cukup responsif. Akselerasi yang baik mengisyaratkan sebuah motor sport commuter yang cocok untuk keseharian. Sistem injeksi yang dianut berikut perangkat pendukungya menjadikan V-Ixion efisien bahan bakar dan aman digunakan.
Donny Apriliananda (Harian Seputar Indonesia)
Yamaha V-Ixion memiliki dua poin keunggulan. Pertama, yaitu teknologi injection yang membuat konsumsi bahan bakar lebih terukur sehingga efisien. Kedua, motor ini meraih angka penjualan yang luar biasa. Seimbang dari sisi teknologi dan harga, value for money.
Dikdo Maruto (Harian Pikiran Rakyat)
Bajaj Pulsar 200 DTS-i memiliki daya dan torsi besar dibandingkan motor sport lain di kelasnya. Torsi itu didapat tanpa putaran mesin yang terlalu tinggi. Dari sisi teknologi, mesin telah dilengkapi pendingin oli. Panel indikator memiliki tambahan informasi temperatur mesin, kondisi filter udara, juga ada pengaman kelistrikan ketika lampu depan putus atau mati. Pulsar 200 DTS-i merupakan best value for money.
Syubhan Akib (Situs Internet detik.com)
Yamaha V-IXION wajar menerima penjualan yang tinggi. Sepeda motor ini telah membuka mata konsumen nasional bahwa teknologi fuel injection tak perlu dikhawatirkan. Faktanya, di tengah penampilan yang segar dan kemampuannya menghemat bahan bakar, Yamaha V-IXION tetap mudah dirawat.
Ahmad Muhibbuddin (Harian Bisnis Indonesia)
Honda Beat menyimpan value for money yang tinggi, Teknologi dan system keselamatan yang diberikan tergolong maju di tengah harga jual yang ekonomis.
Irwan Siswanto (Harian Berita Kota)
Bajaj Pulsar DTS-I 200 membuktikan bahwa untuk sebuah teknologi maju tidak selalu diiringi harga jual yang tinggi. Sebagai pendatang baru, Bajaj mampu bersanding dengan merek-merek yang telah eksis sebelumnya di pasar nasional. Ini termasuk kualitas dan layanan purna jual yang diberikan.
****
HASIL TOTAL POIN FORWOT-IMOTY 2008
No. Motor (Poin)
1. Yamaha V-Ixion (114 poin)
2. Kawasaki Ninja 250 R (75)
3. Honda Supra X125 PGM-FI (74)
4. Bajaj Pulsar DTS-i 200 (61)
5. Honda Beat (45)
6. Suzuki Satria F150 (39)
7. Honda Vario (17)
TENTANG FORWOT:
Tanggal 30 April 2003 dijadikan sebagai hari lahirnya Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT). FORWOT terbentuk atas prakarsa para jurnalis senior bidang peliputan otomotif menyikapi semakin banyaknya media massa yang memberikan ruang khusus untuk penulisan berita bidang otomotif. Hadirnya FORWOT diharapkan dapat menjadi jembatan bagi tercipta hubungan baik antara jurnalis junior dan senior, serta kalangan industri otomotif nasional. Selain FORWOT-IMOTY 2008, pada 2006 paguyuban yang diisi 160 wartawan ini juga telah melangsungkan kegiatan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar